Pada saat jalan lurus.
Pada saat kendaraan jalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.
Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B) , pinion tidak berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion berputar bersama dalam satu unit. Dengan demikian pinion hanya berfungsi untuk menghubung-kan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga menyebabkan kedua drive wheel berputar pada rpm yang sama.
Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear.
Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
5) Yang dimaksud dengan :
- Backlash adalah kekocakan atau kerenggangan atau jarak bebas perkaitan antara 2 roda gigi.
· Pada differensial, backlash diukur atau diperiksa pada pada perkaitan antara ring gear dengan drive pinion gear, antara side gear dengan pinion gear.
- Pre load atau beban mula, yaitu beban awal yang ditanggung oleh unit penggerak sebelum menggerakkan unit atau komponen lain.
· Pada differensial pre load/beban mula diukur atau diperiksa 2 kali yaitu pre load awal dan pre load akhir atau pre load total.
· Pre load awal pada saat drive pinion gear telah terpasang pada differential carrier sedangkan pre load akhir pada saat semua komponen telah terpasang pada differential carrier.
- Run out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat komponen diputar.
· Pada differensial run out diukur atau diperiksa pada flens penyambung dan pada ring gear.
6) Fungsi minyak pelumas:
§ Sebagai pelumas.
· Oli membentuk lapisan tipis (oil film) di antara dua metal yang saling bersinggungan. Hal ini dapat mencegah kontak langsung antara permukaan logam/metal, membatasi keausan dan kehilangan tenaga dapat diperkecil.
Sebagai penyerap tegangan.
Oli menyerap dan menekan tekanan lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi agar komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan pada bagian yang saling bersinggungan.
- Sebagai peredam suara.
Dengan adanya pelumas maka suara yang timbul karena celah yang ada akibat keausan dapat diredam.
7) Jenis minyak pelumas dibedakan dalam beberapa kategori:
Berdasarkan klasifikasi API (mutu/kwalitas) :
a. Untuk mesin bensin : SA, SB, SC, SD, SE, SF dan seterusnya.
Huruf depan S untuk mesin bensin, huruf belakang semakin ke belakang semakin baik kwalitasnya, karena merupakan penyempurnaan dari minyak pelumas sebelumnya.
b. Untuk mesin diesel : CA, CB, CC, CD dan seterusnya.
Huruf depan C untuk mesin diesel, huruf belakang semakin ke belakang semakin baik kwalitasnya, karena merupakan penyempurnaan dari minyak pelumas sebelumnya.
Berdasarkan viskositas (kekentalannya) :
a. Single grade, contoh SAE 30, SAE 40 dan seterusnya.
Semakin besar SAE nya semakin tinggi kekentalannya.
b. Multi grade, contoh SAE 15w-40, SAE 20w-40, SAE 20w-50.
Berdasarkan penggunaannya :
a. Minyak pelumas mesin.
· Mesin bensin.
- Minyak pelumas mesin 4 tak.
- Minyak pelumas mesin 2 tak.
· Minyak pelumas mesin diesel.
b. Minyak pelumas roda gigi, contoh untuk roda gigi hypoid digunakan API service GL 5 dengan kekentalan SAE 90.
8) Apabila minyak pelumas pada final drive habis, maka dapat meng-akibatkan bagian-bagian yang bergerak lebih cepat timbul panas dan mengalami keausan, timbul bunyi/suara berisik yang sangat meng-ganggu.
9) Jika roda kiri dan kanan dihubungkan langsung menjadi satu poros, maka roda kiri dan kanan selalu berputar dengan rpm yang sama. Pada saat kendaraan jalan lurus dan kondisi jalan rata hal ini tidak berakibat buruk, tetapi jika kendaraan membelok atau jalan yang dilalui tidak rata, maka dapat menyebabkan:
a. Roda/ban slip sehingga mempercepat keausan ban.
b. Kendaraan mudah tergelincir karena Pitching ataupun yawing.
c. Jika tenaga besar dan daya cengkraman ban kuat, poros bisa patah.
Test praktek.
a. Demonstrasikan cara melepas unit final drive dari dudukannya!
b. Demonstrasikan cara membongkar dan merakit kembali unit final drive!
c. Demonstrasikan cara memeriksa dan menyetel pre load awal!
d. Demonstrasikan cara memeriksa dan menyetel backlash!
e. Demonstrasikan cara memeriksa dan menyetel run out!
f. Demonstrasikan cara memeriksa dan menyetel perkaitan roda gigi!
1. Lembar Penilaian Tes Praktik.
No | Sub Kompetensi | Waktu |
1. | Melepas unit final drive dari dudukannya! | 20 menit |
2. | Membongkar dan merakit kembali unit final drive! | 40 menit |
3. | Memeriksa dan menyetel pre load awal. (Drive pinion gear dengan differential carrier). | 15 menit |
4. | Memeriksa dan menyetel backlash : - Ring gear dengan drive pinion gear. - Side gear dengan pinion gear. | 30 menit |
5. | Memeriksa dan menyetel run out : - Ring gear. - Flens penyambung. | 15 menit |
6. | Memeriksa dan menyetel perkaitan roda gigi. (Ring gear dengan drive pinion gear). | 20 menit |
VII. Pedoman Penilaian : - Nilai teori siswa lulus jika memperoleh nilai 7,51 keatas
- Nilai praktek diukur berdasarkan hasil, siswa mampu melakukan pekerjaan overhul gardan , pengukuran, penyetelan dan pemasangan kembali tanpa menyebabkan kerusakan komponen lainnya dan gardan bekerja normal.